Friday 15 July 2011

Eksotisnya Kawah Putih


Untuk pertama kalinya, aku merasa senang bisa menginjakkan kaki ke yang namanya daerah Kota Bandung. Excited sekali melakukan perjalanan ini. Dari Bogor kami rombongan dari tempat kerja berangkat pagi-pagi sekali, melewati jalur Puncak, Cianjur dan daerah-daerah pegunungan yang indah, udaranya yang sejuk dan tenang menentramkan jiwa. 


Tujuan liburan kami kali ini adalah Kawah Putih. Sesampainya di Bandung, kami dihadapkan dengan kemacetan, perjalanan kurang lebih 7 jam sungguh melelahkan. Sempat salah jalur, hingga kami menambah waktu perjalanan untuk sampai ke Kawah Putih, yang terletak di dataran tinggi daerah Ciwidey, Bandung Selatan.
Setelah kurang lebih 2 jam dari Kota Bandung, kami akhirnya sampai ke kawasan Wisata Kawah Putih, perjalanan melewati jalanan yang berliku, pegunungan, dan perkebunan buah Strawberry dan berbagai macam sayuran, menambah ketidak sabaran kami untuk sampai, rasanya kelelehan terbayar sudah selama perjalanan sebelumnya di kota Bandung yang macet, dengan melihat pemandangan seperti itu. Nuansa hijau gunung yang berkabut, benar-benar indah.
Setelah sampai ke Kawah Putih, kami ternyata harus menempuh jalan menanjak lagi untuk bisa menikmati panorama keindahannya sejauh 5 Km di atas gunung, yang bisa ditempuh dengan mobil, motor, atau ontang anting yang sudah disediakan. Di sini, rasa takjub langsung melingkupi kami, melewati hutan lindung dan berjurang, udara yang benar-benar sejuk oleh alam, dan kembali jalanan berliku.

Jika tidak hati-hati mengendarai kendaraan, kita bisa saja terjadi kecelakaan yang jalan beraspalnya cukup untuk satu mobil saja. Untuk biaya masuk wanawisata kawah putih, dihitung permobil yaitu Rp. 150.000,- dan perorang sebesar Rp. 15.000,-. Kita juga bisa menggunakan mobil dan motor yang tersedia untuk disewakan disana.

Kurang lebih 20 menit kami sampai di puncak kawah putih, yang merupakan kawasan Gunung Patuha, dan untuk sejarahnya kita bisa membaca di papan informasi di dekat situ. Setelah sampai, hal pertama kali yang ingin kami lakukan adalah merapatkan jaket. Yah, benar, udara di sekitar kawah putih ini benar-benar dingin seperti es.

Tangan dan kaki rasanya membeku. Tapi semua itu tidak kami rasakan ketika melihat hamparan danau air kawah putih yang di kelilingi oleh tebing-tebing bebatuan. Subhanllah, rasanya decak kagum tidaklah cukup untuk mengungkapkannya, jika seandainya pengunjung wisata boleh menceburkan ke air kawah putih, mungkin sudah kami lakukan saat pertama kali datang..hehe.

Tapi tentu saja tidak diperbolehkan karena sangat berbahaya, selain panas dan lumpurnya yang bisa menari kita ke dalam air, dan bau belerang yang menusuk hidung tidak baik untuk kesehatan, selama di sanapun kami memakai masker untuk melindungi pernapasan. Pemandangan Kawah Putih yang indah itu benar-benar bisa melepas lelah.

Eksotisnya air yang berwarna kehijauan, uap air yang terbang ke atas, pohon-pohon yang kering, dan tebing batu yang tinggi. Ini sungguh ciptaaan Tuhan yang sangat luar biasa. Saya pribadi heran, air belerang itu kan panas, uap airnya pun hangat, tapi kenapa disekitarnya benar-benar dingin yah(?). Dua jam menikmati alam tidaklah cukup, tapi di papan informasi kita tidak boleh berlama-lama di area tersebut, demi menjaga pernapasan dari menghirup bau belerang.

2 comments:

Terima Kasih - @melfeyadin