Tuesday 18 December 2018

Hijrah Itu Untuk Apa?

Waktunya Hijrah
Kalau teman-teman masih ingat, dulu saya pernah membuat satu postingan di Blogdetik, mengenai cerita tentang Hijrah sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pengalaman yang nggak pernah saya lupakan, yang membuat saya dulu sempat takut untuk dekat dengan orang-orang yang baru saya kenal. Mungkin bisa dibilang naif, karena saya nggak ada pengalaman sekali menghadapi situasi, yang seharusnya saya hindari saat itu.

Mungkin sedikit saya ceritakan pengalaman saya waktu itu. Hmm, dulu sempat viral berita tentang brainwashing atau pencucian otak oleh kelompok tertentu, dan itu sangat meresahkan, karena banyak sekali orang – orang yang dirugikan oleh kegiatan yang mereka lakukan, termasuk saya. Dan dulu mereka itu menyebut dirinya orang kanan dan orang di luar kelompok mereka adalah orang kiri alias kafir, agak ngeri ya kalau menyebut kata kafir. Lalu merek mengajak orang-orang itu masuk ke kelompok mereka dengan sebutan hijrah, dengan cara yang nggak lazim.

Yah, hijrah, yang artinya pindah atau migrasi, berpindah tempat, perpindahan. Dari Bahasa Arab, yang bermula dari cerita Nabi Muhammad saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Tapi, yang saya rasakan saat diajak untuk hijrah oleh kelompok itu, justru jauh sekali dari ajaran Nabi Muhammad SAW, walaupun mereka menamakan diri mereka Islam, mereka juga mengutip ayat-ayat suci Al-Quran hanya untuk kepentingan mereka saja tanpa memperdulikan bahwa sebenarnya yang mereka lakukan itu sangat salah. Karena Islam nggak pernah mengajarkan seperti itu, berbohong, mencuri, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang atau apa yang kita mau. Yang saya tau, Islam mengajarkan kebaikan bukan keburukan. (anyway kalau ada yang mau baca ceritanay bisa dilihat di link bawah)


Tapi apa sih sebenarnya hijrah itu? Mengapa sekarang sepertinya lagi trend sekali menyebut kata Hijrah?

Secara harfiah kita semua sudah tau, hijrah yang dimaksud adalah pindah, berpindah, yang punya konotasi baik pastinya. Pindah ke jalan yang lebih baik. Pindah untuk membuat satu perubahan besar dalam diri, dengan proses, bahwa hijrah itu sebenarnya wajib untuk kebaikan diri, mendekatkan diri kepada Ilahi, sang pencipta kita ada di dunia ini.

Selama hampir 7 tahun sejak pengalaman saya ‘hijrah’ yang sesungguhnya sangat melenceng dari ajaran agama Islam dan jauh dari jalan Allah SWT itu, saya menjadi sangat hati-hati untuk mencari tau tentang agama Islam yang sempat membuat saya bimbang dan ragu. Mengapa ada orang-orang seperti itu, ya? Apa yang sebenarnya yang mereka harapkan dari mengacaukan keimanan seseorang tentang Islam?

Tapi, seiring berjalannya waktu saya mulai paham, mengapa saya mendapat ujian seperti itu, terjerumus masuk ke dalam sekelompok orang yang ingin menghancurkan Islam. Semua itu membuat saya belajar dan sadar, bagaimana seharusnya saya mencintai agama Islam. Walaupun yaaaa, sampai saat ini, saya masih banyak kekurangannya dalam beribadah dan menjaga keimanan.

Namun saya sangat bersyukur, Allah masih mencintai saya, menyelamatkan saya untuk kembali ke jalan yang benar. Tahun 2015, keinginan itu nggak terbendung lagi, proses diri menjadi muslimah yang baik, menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah untuk mengenakan hijab.

Ya, walaupun saya masih sedih sebenarnya, karena hijab yang saya kenakan masih begini-begini aja. Belum sempurna menutup aurat, masih menonjol sana sini, kadang di rumah nggak pakai hijab, auratnya masih kemana-mana. Hiks.

Tapi nggak apa-apa, karena dari tausiah yang saya dengar, dari Ummu Balqis, yang menjadi narasumber saat menghadiri Blogger Gathering bersama Sasha Toothpaste di The Hook Resto and Café, di Senopati, Jakarta, pada 30 November 2018 lalu bersama Hijab Influencer Network (IG: @hijabinfluencersnetwork).

Hijrah itu proses, sudah yakin untuk memutuskan berhijab itu jauh lebih baik dari tidak mengenakan sama sekali. Setidaknya, kita sudah paham kewajiban kita. Dan Bismillah ya, semoga saya dan semua perempuan muslim bisa terus istiqomah dan terus belajar untuk memperbaiki diri.

 

Dan senangnya lagi pada saat Gathering kemarin itu, nggak hanya mendapat siraman rohani mengenai Hijrah dari Ummu Balqis, tapi juga bertemu teman-teman blogger yang belum saya kenal, jadi menambah silahturahmi. Apalagi ditambah dengan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan mengikuti Sunnah Nabi, nambah masukkan lagi saat teman-teman blogger juga berbagi pengalaman hijrahnya mereka. Terus yang membuat saya bahagia lagi, hijrah yang mereka ceritakan nggak hanya tentang agama atau kepada Tuhan saja, tapi juga bagaimana kita menjaga hubungan baik terhadap pasangan, saudara dan semua mahluk yang ada di bumi ini.

Sasha Halal Toothpaste Hadir Melengkapi Kebaikan Diri Untuk Hijrah di Jalan Allah SWT.

Salah satu proses hijrah yang saya lakukan sejak memutuskan berhijab adalah fokus untuk mencari dan memastikan yang halal dari segala hal. Terutama yang masuk ke dalam tubuh. Dari makanan yang saya makan, kosmetik, skincare, healthy care dan semuanya. Saya harus memastikan apa yang saya pakai itu semuanya harus halal. Bukan halal dalam kandungannya saja, tapi halal dalam mendapatkannya.

Karena hijrah itu kan nggak hanya memutuskan untuk mengubah satu hal saja, yang terlihat seperti yang tadinya belum berhijab lalu mengenakan hijab bagi perempuan muslimah, tapi ke segala aspek dalam kehidupan kita ini, termasuk dalam memilih produk halal.


Sebelum mengikuti gathering dengan Sasha, saya sudah menggunakan produk pasta gigi halal dari pemberian teman. Dan pertama kali mencoba itu saya langsung suka, karena di mulut rasanya beda banget, mulut dan gigi terasa kesat dan bersih, mulut juga jadi segar dengan aroma yang khas yang nggak bisa saya jelasin. Dan tadinya saya nggak terlalu memperhatikan bahan kandungan yang terdapat dalam produk Sasha Pasta Gigi Halal ini, yang ternyata ada serpihan asli Siwak di dalamnya.

Wow, selama ini saya suka nyari-nyari bagaimana sih rasanya Siwak? Yang dulu sering digunakan Nabi Muhammad SAW ketika ingin membersihkan gigi, gusi dan mulut. Tapi kalau dipikir lagi, pakai Siwak itu sepertinya agak merepotkan dan nggak paham jug acara memakainya seperti apa. Apakah batang atau akarnya itu langsung digosok-gosokkan di Gigi atau gimana.

Siwak sendiri adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora Persica, yang digunakan untuk membersihkan gigi dan mulut. Secara ilmiah Siwak mengandung mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak, mencegah gigi berlubang dan menjaga bau mulut tidak sedap.



Tapi yang saya tau, menggunakan Siwak itu ada 2 faedahnya, selain tentunya buat membersihkan dan menjaga gigi dan mulut, yang terutama adalah untuk meneladani sifat, jejak dan langkah Rasul, yaitu sebagai panutan untuk menjalani kehidupan di dunia ini dengan mengikuti Sunnah Nabi.

Manfaat Sasha Halal Toothpaste Untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

Ada dua varian Sasha Halal Toothpaste yang bisa dipilih, yang dua-duanya punya manfaat baik untuk kesehatan mulut dan gigi. 
  • Sasha Toothpaste Herbal Antibactrial
Mengandung Serpihan Siwak Asli dan Ekstrak Daun Siri. Varian ini bermanfaat untuk melawan bakteri sebagai penyebab plak dan bau mulut. Juga merawat kesehatan gigi dan gusi, dan membantu mencegah gigi berlubang, serta menjaga kekuatan gigi. Aroma Siwak dan Daun Sirih membuat nafas segar dan tahan lama. 
  • Sasha Toothpaste Whitening
Varian pasta gigi halal Sasha  ini juga mengandung Serpihan Asli Siwak, namun ditambah dengan Lemon dan Garam juga Whitening Active. Sasha Pasta Gigi Halal Whitening ini juga sama untuk perawatan gigi dan gusi, namun mempunyai fungsi ganda untuk membuat gigi tampak putih.


Oh ya, ada yang lebih penting mengapa akhirnya saya menggunakan Sasha Halal Toothpaste untuk menemani perjalanan hijrah saya. Utamanya karena produk pasta gigi ini tidak mengandung alcohol maupun bahan yang berasal dari hewan, jadi aman untuk digunakan sehari-hari.

Harus aman dong, karena pasta gigi ini kan masuknya ke mulut, yang kadang secara nggak sengaja juga bisa tertelan ke dalam perut. Jadi memastikan yang halal masuk ke tubuh itu buat saya sekarang amat sangat penting sekali. Buat teman-teman yang ingin mencoba produk pasta gigi halal dengan kandungan asli Siwak, Sasha sudah bisa dibeli online dan offline, yang tersedia dalam dua varian dan ukuran, 65gr dan 150gr.

Dan untuk saat ini, saya masih terus belajar untuk bisa terus di jalan Islam, memperbaiki diri dan iman. Memilih produk halal itu salah satu jalannya. Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT, tetap dalam iman Islam dan istiqomah melakukan kebaikan.

Teman-teman yang ingin mencoba produk Sasha, bisa cari infonya di sosial media Sasha Halal Toothpaste di;

Instagram : @SashaIndonesia FB: SashaPancaran Aura Islami


Terima kasih sudah membaca.

7 comments:

  1. Aamiin in sya Allah terus istiqomah menjadi lebih baik ya , Alhamdulillah ada Sasha yang pasti halal dan mengandung siwak asli :)

    ReplyDelete
  2. Aamiin. Saya juga suka dan cocok dengan pasta gigi ini.

    ReplyDelete
  3. Hijrah itu selain niat juga harus ada usaha ya nbak mel... minimal dengan bersiwak alhamdulillah ada Sasha pasta gigi dengan siwak asli proses hijrah Kita semua jadi lebih mudah

    ReplyDelete
  4. Semoga proses hijrah kita jadi proses yang benar dan sesuai dengan syariat ya mba. Semoga istiqomah selalu Mba Melly.....

    ReplyDelete
  5. Mudah-mudahan kita selalu berproses untuk hijrah ya kak. Aku seneng banget pas tau ada pasta gigi dengan kandungan serpihan siwak, jadi mudah kita kan akhirnya kalau ingin menggunakan siwak. Karena udah ada yang praktis.

    ReplyDelete
  6. Perlahan menjalani proses hijrah, salah satunya pelan2 mengganti produk2 konvensional ke produk berlogo halal mui, Alhamdulillah Sasha Halal Toothpaste sudah hadir di tengah2 kita ya, in syaa Allah jadi lebih memudahkan proses hijrah kita semua. Aamiin

    ReplyDelete
  7. bismillah ya mbak, tetep istiqomah dan terus perbaiki diri. Alhamdulillah ada sasha yang membuat bersiwak jadi lebih praktis jadi kita bisa mudah mengikuti sunah rosul

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin