Thursday 9 May 2019

Perut Aman Puasa Nyaman di Bulan Ramadan

Hal yang paling mengganggu soal kesehatan ialah masalah pencernaan. Saya mau cerita sedikit masalah yang saya alami beberapa hari yang lalu saat lagi ada kerjaan di Padang. Sehari sebelum berangkat, saya sengaja untuk nggak makan banyak, karena khawatir di perjalanan akan buang-buang air terus. Hari pertama di Padang, saya susah bab, seharian perut begah, buang-buang angin, tapi nggak bab juga. Gelisah banget rasanya, menggangu aktivitas selama bekerja. Karena susah bab ini, saya akhirnya jadi banyak makan, banyak minum, berharap perut segera bereaksi untuk mengeluarkan yang tertahan. Tapi sampai malam, kondisi perut tetap seperti itu, barulah esok paginya saya bisa bab, itupun harus mengedan beberapa kali. Benar-benar nggak nyaman, selama dua hari nggak bab, tapi setelahnya pencernaan saya semakin kacau, karena jadinya buang-buang air terus, alias mencret, perut mules nggak hilang-hilang. Bingung bagaimana mengatasinya. Sengaja untuk nggak banyak makan, tapi malah jadi susah bab dan berakhir mencret-mencret. Bingung kalau sudah begini. Masalah susah bab ini sudah termasuk sembelit, atau frekuensi bab nya kurang dari 3 kali seminggu.

Foto cr: Pexels.
Masalah seperti ini sering banget terjadi, jika dikulik dari penjelasan dr. Riana saat saya menghadiri acara Blogger Gathering Dulcolax dan Fimela di 89 Kafe Jumat (3/5) lalu dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Penyebab utama sembelit atau susah bab karena tubuh kekurangan serat dan gerak.


Apalagi menjelang Ramadan seperti sekarang, aktivitas dan jadwal makan dan metabolisme tubuh yang berubah drastis, kemungkinan akan menyebabkan sulit bab. Menjelang pertengahan Ramadan atau 2 minggu puasa, biasanya tingkat sembelit atau susah BAB ini akan meningkat 2 kali lipat. 

Tapi seperti apa sih, tanda-tanda kita mengalami sembelit ini, selain susah BAB?
  • BAB kurang dari 3 kali selama seminggu
  • Sulit buang air besar tentunya
  • Perut sakit, terasa penuh atau begah
  • Feses kering atau keras
  • Terasa tidak puas, seperti ada yang mengganjal setelah BAB
  • Jika sudah parah, BAB akan disertai mengeluarkan darah.
Yang pasti rasanya tidak akan nyaman, beberapa orang rentan terkena sembelit, seperti yang diceritakan oleh Nycta Ghina, salah satu bintang tamu yang hadir pada sesi talkshow Blogger Gathering hari itu. Perempuan terutama yang sedang hamil sangat rentan terkena sembelit termasuk juga pada lansia. Nygta Ghina sendiri saat hamil sering mengalami sembelit, karena faktor hormonal juga mempengaruhi kesulitan BAB.


Beberapa tips untuk mengurangi gejala sembelit pada saat puasa, di antaranya: 
  • Minum air putih yang banyak, tubuh butuh cairan minimal 2 liter perhari. Pada saat bulan Ramadan seperti ini, akali dengan banyak minum air putih saat sahur dan berbuka puasa
  • Banyak makan sayur dan buah, kurangi gorengan dan bersantan
  • Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit perminggu. Puasa bukan halangan untuk berolah raga atau melakukan kegiatan berat lainnya.
  • Perbanyak berinteraksi dengan orang lain, jalin silaturahmi. Karena stress salah satu penyebab sembelit, dengan bertemu banyak orang, hati akan bahagia.

Jika semua tips-tips sudah dilakukan tapi masih sulit bab, berarti jangan lupa selalu siap sedia Dulcolax di kotak P3K. Karena Dulcolax ini aman dikonsumsi semua umur, karena sudah dipercaya selama 60 tahun, obat pencahar yang bisa mengatasi masalah sulit buang air besar. Kita bisa pilih 3 varian Dulcolax sesuai kebutuhan. Amannya dikonsumsi setelah makan setelah berbuka puasa. Jadi selama Ramadan ini jangan biarin numpuk, atasi susah BAB saat berpuasa dengan Dulcolax. Agar perut aman puasa nyaman.

1 comment:

Terima Kasih - @melfeyadin