Saturday 14 July 2018

Lawan Kanker Payudara Dengan Formula Baru Trastuzumab Subkutan


Sebenarnya ini sudah lama banget, sejak saya nggak pernah lagi menuliskan tentang kanker payudara. Dan sepertinya saya memang jarang untuk menceritakan tentang kanker payudara di blog saya. Apa saya harus memulainya lagi? Kembali ke dokter? Dan bertanya, sudah sehebat apa sel-sel jahat itu berdiam di tubuh saya? Lalu, membuat ceritanya seperti jurnal. Tapi...

Oke, sebelum itu terjadi, dada saya kemarin hampir sesak, ketika mengetahui seberapa banyak biaya yang diharus dikeluarkan untuk melawan kanker-kanker itu dengan perawatan dan pengobatan khusus yang akan saya bahas di postingan ini. Setelah mengikuti Media Edukasi di Hotel Westin II Juli 2018 lalu, atas undangan dari Roche Indonesia melalui Komunitas Indonesian Social Blogpreneur.

Jadi, hari itu Roche Indonesia mengumumkan bahwa Trastuzumab Subkutan sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 23 Mei 2018, dan saat ini sudah tersedia di Indonesia sebagai formula obat yang digunakan untuk penatalaksanaa kanker payudara HER2-positif. Dampak pengobatan dengan Trastuzumab Subkutan ini dapat meningkatkan kembali tingkat kelangsungan hidup seseorang yang menderita kanker payudara, serta menurunkan resiko kanker ini kambuh lagi.

Kanker Payudara merupakan salah satu penyakit kanker dengan angka tingkat kematian tertinggi diantara penyakit kanker lainnya di dunia ini, terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.Tahun 2012, di Indonesia kasus kanker payudara diperkirakan sebesar 48.998 dengan angkat kematian sebesar 19.750*. Hal ini makin diperburuk dengan rendahnya kesadaran di masyarakat tentang kanker payudara, yang terkadang dianggap tabu untuk dibicarakan. Dan menurut catatan medis di Rumah Sakit Kanker Dharmais, sekitar 85% pasien kanker payudara yang datang ke sana, itu sudah dengan kanker stadium lanjut.

Sel-sel kanker yang sudah menyebar ke organ tubuh lainnya pada penderita kanker payudara stadium lanjut ini disebut juga dengan metastasis. Dan ini harapan hidupnya untuk jangka waktu 5 tahun hanya 22% saja. Berbeda dengan penderita kanker yang masih standiun awal, kesempatan hidup bisa 70-100%. Tapi tergantung pasien kanker ini mengindap kanker payudara jenis apa, dan bagaimana pengobatan dan penanganannya dan perawatannya dalam menjalani terapi.

Beban para pasien kanker payudara ini juga semakin meningkat, terutama dampaknya pada sosio-ekonomi. 70% di Indonesia pasien kanker mengalami kematian lebih cepat, karena kesulitan keuangan dalam perawatan setelah didiagnosis. Tapi untungnya perkembangan teknologi memungkinkan ada terapi kanker payudara untuk stadium lebih lanjut, yang bisa meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan juga keluarga.

Mengetahui jenis-jenis kanker payudara. Jadi, kanker payudara itu ada beberapa jenis, kemarin saya dan beberapa teman blogger sempat ngobrol sejenak dengan suster Musrini, salah satu nara sumber yang hadir pada acara Media Edukasi dalam melawan kanker, yang sudah berpengalaman dalam menangangi ratusan pasien kanker payudara. Dalam prosesnya, pemberian obat dan terapi pada pasien ditentukan oleh jenis kanker payudara yang diderita. Ada Kanker Payudara HER2-positif-agresif. 1 dari 5 perempuan di dunia ini terdiagnosis kanker payudara jenis ini. Dalam kasusnya, ada sel kanker yang ada di payudara dan bisa dioperasi, kanker jenis ini masuk dalam stadium dini. Dan ada juga kanker payudara HER2-positif stadium lanjut. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, kanker stadium lanjut ini digunakan untuk pasien kanker yang sel-sel kankernya sudah pindah ke organ tubuh yang lain (metastasis). Dan metode penanganannya juga berbeda.

Terobosan baru dalam dunia medis dan dalam analisis ekonomi, bahwa pemberian formula baru Trastuzumab Subkutan pada pasien kanker payudara ini dapat menghemat waktu perawatan kanker. Roche Indonesia melalui dr. Binay Swarup, Countr Medical Director Roche Indonesia mengatakan, adanya trastuzumab subkutan yang hadir di Indonesia menjadi berita baik bagi pasien kanker payudara. Karena prose pemberian obat dapat lebih cepat dari pemberian obat dari formulasi sebelumnya melalui infus intravena. Efek yang dirasakan oleh pasien juga lebih baik dibanding dengan iv. Tak hanya kepada pasien, tetapi menghemat sumber daya tenaga kesehatan juga operasional rumah sakit.

Pada formulasi infus intravena, pengobatan pasien membutuhkan waktu 30 hingga 90 menit. Sedangkan dengan formulasi trastuzumab subkutan ini, pasien hanya butuh waktu 2-5 menit saja. Trastuzumab subkutan ini diberikan melalui injeksi di paha bagian atas pada pasien.


Apa itu Trastuzumab, yang dikenal sebagai formula obat untuk melawan kanker payudara? Trastuzumab adalah antibodi monoclonal yang dirancang untuk menargetkan dan menghentikan fungsi HER2, jenis protein yang diproduksi oleh gen tertentu yang berpotensi menyebabkan kanker jika terekpresi berlebihan. Cara kerjanya untuk mengaktiviasi system kekebalan tubuh dan juga menghentikan sinyal dari HER2 dan menghancurkan sel-sel tumor.

1 comment:

  1. Mel, trastuzumab besar manfaatnya tapi sayang banyak yang kontra dengan obat ini.

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin