Tuesday 27 March 2018

Pabrik PionirBeton Dalam Menjaga Lingkungan


Pernah kepikiran nggak gimana caranya jalanan layang atau bangunan-bangunan kokoh yang berdiri tegak itu seperti apa prosesnya membangunnya? Kalau dipikir oleh orang awam seperti saya, jelas membingungkan, kok bisa ya? balok-balok beton semen itu tertanam, berdiri kokoh, hingga berjejer rapih seperti yang kita lihat selama ini.

Nah kemarin, Senin 19 Maret 2018, seharian bersama teman-teman blogger, saya dapat kesempatan lagi untuk belajar mengetahui banyak hal tentang proses-prosesnya, dari awal hingga melihat langsung bangunan/gedung yang sudah jadi.  Diajak kembali oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. (“Indocement”) untuk mengunjungi Batching Plant PT Pionirbeton Industri (Pionirbeton/PBI), yang lokasinya ada di Jalan Kasablanka, di depan Mall Kota Kasablanka (Kokas). Jadwal kami hari itu sebenarnya dimulai jam 9 pagi, kumpul di Wisma Indocement yang tidak jauh dari Stasiun Sudirman, namun karena hectic-nya orang-orang di Senin pagi, saya terpaksa terlambat sampai di lokasi, oleh karena commuter line yang saya tumpangi sering berhenti untuk antri masuk stasiun. Baru sekitar jam setengah sepuluh bus yang membawa rombongan blogger berjalan menuju ke Batching Plant PBI. Itupun masih harus berjibaku dengan macetnya Jakarta. Tapi dari sini kita jadi tau bagaimana proses membuat beton dari mulai bahan mentah hingga menjadi beton yang siap dikirim ke lokasi proyek menggunakan truk mixer.


PT Pionirbeton Industri/PBI ini merupakan anak perusahaan dari Indocement yang didirikan pada tahun 1996, yang khusus memproduksi beton siap-pakai (ready-mix concrete), yang sahamnya 100% milik Indocement. Di sana kami langsung bertemu dengan Pak Hasyim, kepala produksi yang menjelaskan tentang perusahan PBI. Pabriknya sendiri ada sekitar 23 Batching Plant di seluruh Indonesia. Untuk saat ini baru beroperasi di Pulau Jawa dan Bali, di Jabodetabek jumlahnya ada 18 batching plant, yang menempati di beberapa titik yang strategis untuk mendukung distribusi beton siap pakai dengan kualitas high grade. Yang di Kasablanka ini memproduksi beton 180 meterkubik/jam.

Saat ini fokusnya Pionirbeton adalah proyek infrastruktur, hal ini dilakukan untuk menunjang pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun tidak hanya insfrastruktur dengan sekala besar seperti gedung-gedung tinggi ataupun proyek besar. Dari informasi yang disampaikan oleh Pak Hasyim, Pionirbeton juga melayani untuk pemesanan dalam sekala kecil, contohnya pembangunan rumah pribadi ataupun jalan-jalan di perumahan atau gang-gang kecil. untuk pembelian beton seperti ini, kita bisa memesannya langsung melalui online, via call center atau website di tokotigaroda.com. Tapi itu semua harus dikalkukasi sesuai dengan keperluan dan kebutuhan. ada minimal ordernya, bisa dicustom dan designnya bisa disesuaikan. Dan PionirBeton ini juga mempunyai produk unggulan yang diberi nama Fastcrete, keunggulannya beton ini bisa kering dengan kurun waktu kurang dari 12 jam saja. Jadi jangan heran bila suatu hari misal melihat jalanan yang masih merah dan basah, namun besoknya sudah ada jalan beton yang sudah bisa dilewati. Karena pengerjaan dan pengeringannya sangat cepat.

Es Batu
Namun jangan khawatir soal kualitas, karena di batching plant PionirBeton ini memperhatikan betul setiap proses pembuatannya. Semua dites terlebih dahulu, untuk menghasilkan beton terbaik. Karena itulah Pionirbeton menjadi pemimpin pasar di pasar beton domestik. Demi menjaga kualitas hasil produksi tersebut, berikut sedikit gambaran dari proses membuat beton dari bahan-bahan mentah hingga menjadi beton siap kirim.
Timbangan
Semua material mentah yang masuk diinspeksi terlebih dahulu sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah itu diletakkan di gudang penyimpanan agregat (Stockpiles Agregat), dipisahkan berdasarkan kasar dan halusnya, ini menjaga agar materialnya tak terkontaminasi dari luar. Semua prosesnya ditest dan dicek melalui system batch terkomputerisasi, dari memasukkan desain campuran beton, memberikan informasi, menimbang hingga mencampur beton ke dalam wet mixer atau loading hopper. Atau bisa juga langsung dimasukkan ke dalam truck mixer. Setelah itu akan dilakukan inspeksi tahap akhir, untuk memerika beton sebelum dikirim menggunakan truk mixer yang mampu menampung beton seberat 8 ton atau 8 meter kubik. Dan bagaimana hasil beton yang sampai di lokasi itu juga ditentukan oleh mixer ini. Oleh karena itu, saat proses pengiriman dari batching plant ke lokasi proyek, betonnya dicampur es batu, hal ini untuk menjaga suhu beton agar tidak panas saat sampai di lokasi.



PionirBeton Dalam Menjaga Lingkungan

For you info, setiap pabrik itu biasanya selalu memperhatikan bagaimana pembuangan limbah atau hal lainnya dari pabrik tersebut tetap bisa aman dan nyaman bagi lingkungan sekitarnya. Tak terkecuali oleh PionirBeton. Berikut beberapa yang dilakukan Pionirbeton Indonesia dalam menjaga lingkungan:
  • Agar sisa material produksi beton tidak bercecer di jalanan saat proses pengiriman. Setiap truk mixer yang keluar dari batching plant dicuci bersih untuk menghilangkan sisa material. Begitupun untuk corong truk mixer (tempat keluarnya beton siap pakai) dibersihkan juga untuk menghindari tercecernya sisa produk.
  • Tempat penyimpanan bahan baku material pembuatan beton di batching plant juga dilengkapi dengan penutup, hal ini untuk menghindari dan menurunkan tingkat penyebaran debu. Ini juga fungsinya untuk melindungi material dari air hujan yang turun.
  • Belt conveyor juga ditutupi dengan penutuk untuk mengurangi polusi udara.
  • Sisa-sisa material yang nggak terpakai, akan diambil oleh pihak ketiga (namun tidak sembarangan).
  • PionirBeton juga melakukan penghijauan di sekitar pabrik yang berfungsi menjadi penyekat dari polusi debu.
  • Air-air sisa produksi yang menjadi limbah ditreatment dulu sebelum dibuang.
  • Setiap karyawan maupun tamu undangan diminta untuk selalu menggunakan peralatan pengaman sesuai intruksi.
Setelah puas melihat produksi beton ke dalam pabriknya langsung. Hari itu juga kami diajak untuk mengunjungi beberapa proyek yang masih berjalan dan pembangungannya menggunakan beton dari Pionirbeton Indocement. Ada dua tempat, pertama kami ke daerah Kemayoran, melihat sebuah gedung Wisma Jakarta yang masih belum selesai pengerjaannya. Dan kedua kami diajak ke lokasi pembangunan jembatan stasiun Bandara Soekarno Hatta.



Untuk di stasiun Bandara, yang masih dalam pengerjaan itu gedung yang menghubungkan stasiun kereta bandara dan terminal Skytrain (kalayang). Di dalam proyek ini, PBI kebagian tugas untuk proses pengecoran. Dan kami juga diberikan kesempatan untuk melihat proses pengecoran itu bagaimana. Yang setelah mengikuti beberapa tahapan, sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu tanahnya harus dibor. Barulah setelah itu tanah-tanahnya dikeluarkan menggunakan alat berat dan dipasang kerangka untuk menahan tanahnya agar tidak longsor, setelah bersih dan siap, barulah diisi dengan beton.

Selain Proyek Bandara dan Menara Jakarta, PionirBeton juga mengerjakaan proyek lain yang sudah jadi, di antaranya gedung-gedung sepanjang Sudirman, Kasablanka, Kuningan, perkantoran maupun apartemen, proyeknya dikerjakan oleh PBI.

1 comment:

  1. Sukses ya mb mely.. sejak awal sampai skg blm perna ketemu..

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin