Friday 27 October 2017

Tips Berhemat ala Anak Kosan

Diskon. Foto:weebly
Karena baru ngerasain yang namanya hidup mandiri, saya mulai benar-benar belajar gimana caranya untuk menata keuangan. Pengeluarannya berapa, pemasukannya berapa. Karena selama ini saya nggak terlalu memikirkan dan nggak terlalu perduli seberapa besar kebutuhan saya selama sebulan. Tapi karena kita nggak bisa bergantung terus dengan orang lain, dan harus bisa survive di dunia yang katanya kejam ini, kita musti bisa mengendalikan setiap keinginan, terutama soal menghambur-hamburkan uang. Jangan sampai kebutuhan dikalahkan oleh rasa ‘gatal’ karena ingin/melihat sesuatu.

Seperti yang saya baca di sebuah status Facebook oleh Safir Senduk; “ Kalau kita beli barang dengan harga Rp. 1 juta dengan diskon 40% sehingga kita cuma disuruh bayar Rp. 600 ribu. Padahal barang tersebut nggak penting dan nggak kita butuhkan banget, tapi karena lapar mata melihat potongan harga, kita pun bukannya menjadi hemat tapi malah semakin boros mengeluarkan uang yang tidak semestinya. Salah satu dari kita pasti pernah mengalami hal seperti ini, bukan? 

Dan walaupun saya nggak bisa mencatat secara detil seperti orang lain, setiap pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Karena buat saya itu repot banget (memang jiwa saya bukan yang doyan menghitung), namun saya berusaha untuk selalu menyisihkan pemasukan untuk ditabung, berapapun nilainya itu. 


Tapi, biarpun nggak pakai catatan, saya memperhitungkan setiap kebutuhan pokok, terutama untuk hal-hal yang penting banget setiap bulannya, seperti; bayar kosan, bayar listrik, bayar BPJS, santunan anak yatim, bayar air, kredit motor, BBM, gas, beras dan printilan yang habis dalam sebulan, budget untuk internet syukur Alhamdulillah-nya saya dapat endorse dari sebuah provider, jadi lumayan semakin berhemat.


Contoh diskon makanan :D
Dan soal makanan nih, ini yang nggak bisa dilupakan dalam hidup ini. Orang-orang di luar sana sempat memperdebatkan soal pertanyaan, hidup untuk makan atau makan untuk hidup?
Kalau buat saya, makan itu untuk hidup. Karena jika hidup untuk makan, bisa-bisa badan orang seluruh dunia ini akan gendut seperti Gajah, haha. Well, saya punya sedikit tips nih, bagaimana berhemat ala anak kosan soal makanan. Karena pengeluaran untuk makan ini terkadang lebih besar budgetnya dibandingkan untuk keperluan lain.
Simak baik-baik ya, tips ala saya ini, hehe.
  • Beli peralatan masak dan masak sendiri. Jika nggak bisa masak, belajarlah mencoba membuat masakan yang ringan-ringan melalui internet. Karena sekarang sudah banyak sekali postingan yang isinya resep masakan di youtube.
  • Buatlah list stok bahan makanan yang sering kita pergunakan yang awet selama beberapa bulan. Seperti bumbu-bumbu dapur, pasta atau mie. Sehingga jika kita kepepet butuh makanan cepat di rumah, kita bisa memasaknya sendiri.
Dua itu saja sih, tipsnya. Karena menurut saya, memasak sendiri di rumah itu jauh lebih hemat dibanding harus sering-sering beli di luar. Selain hemat, masakan rumah itu lebih sehat dan terjamin kebersihannya. 

Namun kalau memang nggak kita nggak mau ribet dengan urusan masak memasak, sehingga terpaksa harus beli. Ini tips ampuh yang paling jitu untuk berhemat. Yaitu, cari voucher diskon makanan hahaha. Atau ingin mencari suasana yang berbeda, makan di luar itu juga wajib kok, biar nggak bosan. Tapi ya itu tadi, kita harus cermat berhemat. Sekalipun makan di restoran mahal, kita musti pintar untuk memanfaatkan voucher diskon. Kalau bisa yang seperti pepatah jaman dulu, “sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui”.

Jadi, saya punya rekomendasi salah satu tempat yang sering memberikan voucher diskon paket hemat. Nggak tanggung-tanggung, diskonnya 50% dan kita tinggal pilih mau makan di mana saja? 

3 comments:

  1. carilah tempat makan yang banyak diskon, untuk anak anak kosan :D

    ReplyDelete
  2. setujuu mas fajaarrr...hahahaa... aku yang emak-emak aja suka ngirit jajan di resto dg cara ikutan foodbloggergathering

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin