Tuesday 22 January 2019

Mengenal Shafira dan Inspirasi 30 Tahun Perjalanannya



Salah satu pertanyaan menarik dari sahabat blogger saya, Teh Ani Berta, saat menghadiri Press Conference 30 Years Journey of Shafira saat sesi tanya jawab dengan pendiri Shafira Fashion, Ibu Feny Mustafa pada Jumat, 18 Januari 2019 yang lalu di Harlequin Bistro, Jakarta. Mengenai
tekadnya untuk mendirikan Brand Fashion Hijab untuk busana muslim pertama di Indonesia. Apakah Bu Feny tak khawatir dengan keadaan perlakuan diskriminatif terhadap hijab saat itu?
Shafira, namanya memang sudah nggak asing dan akrban di telinga buat orang-orang yang sudah menjalankan kewajibannya sebagai perempuan muslimah untuk menutup aurat (berhijab) sejak dulu. Shafira yang lahir di tengah kerusuhan bagi pemakai jilbab,  lahir di Bandung 30 tahun lalu tepatnya 8 Januari 1989. Adanya SK larangan dari Dirjen Pendidikan dan Menengah tentang pelarangan penggunaan jilbab di sekolah, ternyata tak membuat Bu Feny patah semangat, justru menguatkannya untuk memulai membangun bisnis muslim fashion dengan modal kepercayaan dan networking.

Saya masih sedikit mengingat betapa susahnya perempuan-perempuan Indonesia jaman dulu untuk mengenakan hijab karena adanya larangan dari pemerintah untuk siswa sekolah mengenakan hijab, yang saat itu disebut kerudung atau jilbab. Mereka yang mengenakan hijab terkesan negatif dan dianggap fanatik. Malah tuduhan sebagai teroris sempat disematkan untuk mereka yang berhijab. Saya nggak begitu tau dulu penyebabnya mengapa sampai siswa sekolah dilarang untuk berhijab, yang saya tau perempuan berhijab dulu selalu dapat perlakuan diskriminatif dan susah untuk mendapatkan pekerjaan. 

Namun akhirnya banyak juga perempuan muslimah Indonesia tetap memilih untuk berhijab dan menjalankan syariat Islam walau ada larangan dari pemerintah. Tapi ada juga yang melepas hijabnya karena khawatir dengan peraturan pemerintah. 

Dan saya bersyukur tumbuh besar di era jaman sekarang dan tinggal di Indonesia dengan mayoritas berpenduduk muslim, yang punya hak kebebasan untuk mengekpresikan diri tanpa takut oleh ancaman larangan dan sebagainya.
Perkembangan hijab yang bermula hanya sebagai identitas sebagai perempuan muslim, namun sekarang menjadi trend fashion yang begitu luas. 
Dan Shafira bangga menjadi penggiat muslim fashion pertama di Indonesia dan bisa dibilang Shafira juga merupakan fashion industry pertama di Indonesia, bahka mungkin di dunia. Shafira yang terus berkembang tak ingin dibilang tua walau umurnya sudah 30 tahun, namun terus melakukan inovasi dan kreatifitas kekinian untuk terus eksis di dunia fashion. Karena kata Bu Feny, fashion itu harus sesuatu yang kekinian, yang itu berarti harus mengikuti perkembangan jaman dengan Shafira yang tak meninggalkan identitas muslim fashionnya.

Shafira yang sekarang sudah memiliki 34 showroom di seluruh Indonesia, dan juga memiliki brand sister Zoya, yang sudah ada sekitar 150 showroomnya. Dengan bertambahnya umur Shafira, Bu Feny berharap Shafira dan juga Zoya terus eksis di dunia fashion muslim, dengan cara melakukan kolaborasi dengan penggiat muslim lainnya termasuk juga media-media berita untuk memberitakan tentang Shafira Fashion. Karena jika dilihat, di tengah menjamurnya brand fashion hijab saat ini, Shafira tentu saja harus memiliki strategi khusus untuk terus bertahan. Kerjasama tim adalah kuncinya. Apalagi dengan gempuran produk-produk dari luar negeri yang masuk ke Indonesia dengan banyak pilihan. Sebagai produsen busana muslim, Shafira berharap produk-produk dalam negeri terus berkembang dan dicintai masyarakat Indonesia.

Dulu pertama kali Shafira dibentuk tidak punya karyawan. Namun terus berkembangnya bisnis fashion muslim, Shafira mulai untuk merekrut ahli-ahli di bidangnya seperti desainer, akunting, dan lainnya. Suksesnya Shafira yang terus berjalan hingga sekarang berkat kerja sama tim yang keren, itu kata Bu Feny.

Pada press conference hari itu, selain Bu Feny Mustafa selaku pendiri atau foundernya Shafira Fashion, hadir juga desainernya Shafira yang sudah bergabung sejak tahun 2008 lalu, Bapak Shetyawan, dan juga CEO nya Shafira, Bapak Deni Setiawan.
Sebagai CEO, Pak Deni Setiawan menjelaskan tentang project baru untuk merayakan 30 tahun Shafira dengan tema Shafira World Wandere. Mengapa Shafira mengambil tema ulang tahun yang ke-30 kali ini dengan tema Shafira World Wanderer. Itu karena Shafira berharap Indonesia bisa menjadi kiblat  atau trend fashion busana muslim dunia. 




Di perayaan 30 tahun perjalanan Shafira kali ini, Shafira banyak menggelar kegiatan dan bagi-bagi hadiah, salah satunya bagi-bagi Kerudung dan Cupcakes juga kegiatan Blog Writing Competition. Untuk info kompetisinya akan saya infokan di bawah artikel ya.






No comments:

Post a Comment

Terima Kasih - @melfeyadin