Friday 21 June 2019

Belajar Parenting Dari Film Koki Koki Cilik 2

Jika orang lain menangkap makna dari Film Koki Koki Cilik 2 ini tentang pertemanan, kerjasama dan tolong menolong, saya justru punya penilaian sendiri terhadap film yang baru akan tayang mulai tanggal 27 Juni nanti di seluruh bioskop di Indonesia ini.


Kok saya sudah nonton duluan? Iya, kemarin beruntung saya mendapatkan kesempatan untuk nonton premiere pertama kali di Bioskop XXI di Mall Kota Kasablanka bersama ratusan teman-teman blogger dan penggemar film Koki Koki Cilik 2 yang sukses membuat semuanya bahagia keluar dari ruangan bioskop.


Kenapa saya bilang bahagia, karena Film Koki Koki Cilik 2 ini memang seru, lucu dan menghibur banget. Ceritanya ringan banget karena memang film keluarga yang bisa ditonton semua orang, tentunya oleh anak-anak, orang dewasa dan siapapun yang butuh film untuk mengisi musim liburan tahun ini.


Well, saya sebenarnya belum nonton Film Koki Koki Cilik (disingkat Kocil) yang pertama, jadi nggak banyak tau ceritanya seperti apa, yang tayang di tahun 2017 yang lalu, yang konon sukses menjadi film keluarga atau film khusus anak-anak dan ditonton banyak orang. Jumlah tepatnya sih saya nggak tau, tapi jika menilik banyak diperbincangkan oleh orang-orang orang, buat saya itu menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah film. Karena filmnya sangat berkesan sekali tentunya, begitupun untuk Film Koki Koki Cilik 2 ini.

Sekedar flashback ke Film Kocil terdahulu, film ini memang diperuntukkan untuk anak-anak, khususnya yang bercita-cita ingin menjadi Chef, karena kegiatan utamanya adalah cooking, memasak, belajar dan berkompetisi menghadirkan masakan yang mampu menggugah selera.


Nah, untuk sinopsis Film KOki Cilik 2 ini, diceritakan kalau para alumni Cooking Camp yang pertama itu ingin berkumpul atau reunian dan mengunjungi Chef Grant yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman. Tapi ternyata saat Bima (Farras Fatik) dan teman-teman lainnya, Kevin (Marcello), Melly (Alifa Lubis), Alfa (Ali Fikri), Niki (Clarica Cutie), Key (Romaria Simbolon) sampai di lokasi cooking camp mereka menemukan keadaan yang di luar ekpetasi mereka. Lahan cooking camp yang berantakan tak terurus, dan juga Chef Grant yang tak lagi bersemangat. Semuanya bingung dan bertanya-tanya, ada apa sih sebenarnya?
 
Penasaran kan? Nah, misi utama penyelamatan cooking camp inilah yang menjadi cerita utama dalam Film Koki Koki Cilik 2. Viva Esti sebagai sutradaranya sukses mengemasnya menjadi tontonan yang punya nilai-nilai positif yang bisa diajarkan kepada anak-anak, tentang kerjasama dan tolong menolong. Seperti yang saya bilang di atas, film ini benar-benar seru, apalagi ditambah dengan hadirnya Adit (Adhiyat) peserta cooking camp paling cilik yang menggemaskan ditemani Tantenya Adel (Kimberly Rider) yang lembut dan cantik.


Film Koki Koki Cilik 2 ini ceritanya nggak hanya tentang masak-memasak bagi anak-anak tapi juga memberi contoh mendidik, bagaimana cara kita sebagai orang tua, calon orang tua menghadapi tingkah laku mereka, gaya khas anak-anak yang polos, yang sering berantem karena hal hal kecil dan lainnya. Peran orang tua itu sangat penting sekali untuk membentuk sifat dan karakter mereka.
Ada satu scene antara Tante Adel dan Adit yang membuat saya berpikir, menjadi orang tua dan bagaimana menghadapi anak kecil itu nggak harus benar-benar menjadi orang tua (terutama seorang ibu) dulu (hamil dan melahirkan). Tante Adel mencontohkan sikap, bagaimana seharusnya menghadapi anak-anak yang sedang marah, yang emosinya belum stabil. Karena ada momen saat Adit sedang marah kepada teman-temannya, dia menenangkan Adit dengan cara yang menurut saya itu luar biasa. 

Teman-teman harus nonton sendiri keseruan Film Koki Koki Cilik 2 ini. 




No comments:

Post a Comment

Terima Kasih - @melfeyadin