Friday 2 June 2017

Tips Memulai Belajar Menjadi Vlogger


Sudah dua minggu ini otak saya dijejali dengan pengetahuan dan dorongan untuk belajar nge-vlog. Pertama saat ikut workshop bareng dengan ISB (Indonesian Bloggerpreneur Community) yang bekerja sama dengan CNI, perusahaan yang basednya MLM (Multi Level Marketing) yang sudah 30 tahun berdiri dan berkembang di Indonesia.
Ada dua materi yang saat itu dibahas pada acara yang berlangsung di Restoran Bebek Dower, Plaza Festival, Jakarta, pertama tentang Social Content vs Search Content yang disampaikan oleh Mas Niko Riansyah, Digital Marketing Specialist-nya CNI. Dan yang kedua tema yang dibahas adalah gimana caranya memanfapatkan penghasilan dari channel youtube yang kita kelola. Tapi, sebelum tergiur dengan pundi-pundi rupiah yang akan didapat dari kita menjadi vlogger. Yang perlu kita lakukan adalah mempunyai channel youtubenya terlebih dahulu.

Menu Bebek Dower
Ok, saya akan jabarkan sedikit yang saya pahami tentang kedua materi tersebut. Acara yang dimulai pukul 16.30 yang bertepatan dengan hari kedua bulan Ramadhan berjalan seru. Jadi sembari menunggu bedug magrib kita ngabuburit menimba ilmu dari kedua narasumber hari itu. Tapi, ada yang unik saat kita diiminta untuk livetweet dan menggunakan hashtag yang sudah ditentukan, yakni #CNIMasihAda? dengan tanda tanya.
Mungkin sebagian orang juga bertanya, memangnya CNI masih ada? Kok masih rajin menggelar event bekerja sama dengan ISB untuk menularkan ilmu tentang dunia online? Jawabannya ya masih, karena CNI akan selalu mengikuti perkembangan jaman. Seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan-postingan sebelumnya yang menyangkut CNI. 
Jika dulu untuk memasarkan dan mendapatkan produk-produk CNI kita perlu door to door atau lewat mulut ke mulut sebagai media promosi, namun sekarang yang serba digital, CNI pun berinovasi untuk beralih menggunakan media online sebagai tempat untuk memasarkan produk-produknya yang sudah mempunyai banyak cabang di beberapa negara Asean.

ISB
Untuk itu, CNI pun menggandeng Blogger menjadi partner. Nah, baiknya CNI nih, nggak cuma memanfaatkan blogger untuk media promosi, tapi CNI juga mengajarkan banyak hal terkait bagaimana membuat artikel yang menarik banyak pembaca. Jadi, simak yuk, sedikit tentang Social Content dan Search Content yang disampaikan Mas Niko.

Apa itu Search dan Social Content?

Menurut penjelasan dari Mas Niko, yang dimaksud dengan Search Content itu adalah, artikel-artikel yang sering banyak dicari orang di mesin pencari seperti google. Artikel-artikel ini bertujuan untuk menjawab dan menjadi solusi dari masalah yang mereka cari. Misal, ketika kita mencari obat luka bakar di google, dan ketemunya artikel tentang Nutrimoust dari CNI yang bermanfaat mengobati berbagai luka bakar. Itu lah yang dimaksud dengan Search Content. Untuk mudah ditemukan oleh mereka yang mencari solusi, ada banyak trik yang disebut dengan SEO, agar artikel-artikel ini muncul di halaman utama google.
Sedangkan yang dimaksud dengan social content adalah, artikel-artikel yang banyak dibagikan atau dibaca oleh pengguna internet di dunia maya. Semakin banyak yang baca/bagi, berarti semakin menarik artikel itu.  Jika search content memberikan solusi, sementara social content adalah menawarkan informasi.

Tips n trik buat bisa berhasil mencapai menjadi search n social content juga sebenarnya sudah banyak di internet, tinggal kita mengolah dan mempraktekkannya langsung. 

Dan selanjutnya materi dari Mbak Yonna Kahuripan (Female Blogger Indonesia) yang akan membagi pengalamannya selama menjadi youtuber dan mendapatkan ribuan subcriber. Mbak Yonna juga memberikan tips gimana awal mulanya jika ingin menjadi youtuber profesional. 
Pertama, jika ingin menjadi vlogger, hal utama tentunya mempunyai akun channel youtube. Akun ini bisa kita free melalui aplikasi di smartphone maupun website.

Walaupun tren vlogger ini sudah mewabah dan banyak peminatnya, tapi banyak juga yang belum mencoba untuk menjadi vlogger, alasanya bermacam-macam, ada yang bilang nggak bakat, youtuber sudah banyak jadi kita penikmatnya saja. Padahal untuk menjadi youtuber itu modalnya cukup punya akun youtube dan smartphone yang ada kamera untuk merekamnya saja. Nggak mahal, yang kita perlukan ada waktu, konsisten dan ide untuk membuat video.
Dan menurut Mbak Yonna, nggak perlu takut nggak ada penonton, fans/subcriber kalau jadi vlogger, karena untuk mensiasatinya kita bisa kok share video yang kita buat ke sosial media yang kita punya. Yakin deh walaupun cuma satu biji, pasti ada yang nonton.

Tapi sebelum menjadi youtuber, kata Mbak Yonna kita harus tanyakan dulu pada diri sendiri, mengapa mau jadi youtuber, benefit apa yang ingin dicapai, sehingga ketika menjadi youtuber itu bukan karena iseng semata. Kita juga harus tau kelebihan dan kelemahan pada diri sendiri. Fokus niche dan temanya mau bahas apa saja. Misal ingin menjadi beauty atau tekno vlog. Hal ini penting agar ke depannya kita tak membuat subcriber kabur atau menjadi unsucribe. Tapi yang terpenting jadilah diri sendiri, percaya diri.

Kalau sudah tau niat awal ingin menjadi youtuber/vlogger, selanjutnya cari tau perkembangan youtuber melalui komunitas-komunitas yang kita ikuti. Dari mereka kita mulai belajar bagaimana caranya menjadi youtuber profesional. Jika tidak tau caranya meng-edit video, di internet banyak sekali tutorial gratis yang bisa kita contoh.

7 comments:

  1. Mangstabs ulasannya, tambah wawasan lagi nich tentang search content dan social content

    tinggal nunggu prakteknya nich kalau sudah siap

    salam dari pamekasan madura

    ReplyDelete
  2. Makasih sharingnya, sangat mencerahkan

    ReplyDelete
  3. Aku baru coba nih, gak pede hahaha, tapi tetep semangat bikin video.

    omnduut.com

    ReplyDelete
  4. Ah aku ndak PEDE mbak mau buat vlog. :(

    ReplyDelete
  5. Mell ayo bikin video bareng :D

    ReplyDelete
  6. Sampai sekarang aku sendiri masih bimbang apakah ikutan ngvlog kayak teman-teman atau tidak hahahahha

    ReplyDelete
  7. Kayak menarik dan patut di coba nih.. lumayan bisa menyokong blog yang kita buat juga

    http://informazone.com

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin